Dian menikmati
hari-harinya yang ceria bersama sahabatnya Nenik. Hidupnya yang menyenangkan,
ia habiskan dengan membaca buku, buku, dan buku, tentu saja bersama sahabatnya
Nenik.
Tapi, itu semua
berubah sejak ia mengenal sosok Ananda, adik yang ia kasihi, yang akhirnya juga
ia benci dalam kasihnya.
Ananda membuat
hari-harinya terkadan berbunga-bunga, tetapi saat yang lain menjadi gelap
gulita dan menyeramkan.
Ia jatuh pada
rasa yang salah. Ia jatuh pada tempat yang tidak seharusnya ada buat dirinya.
Ia tahu itu
salah, ia tahu rasa itu salah. Ingin dia menanam rasa itu dalam-dalam,
menguburnya hingga tak ada satu pun yang akan menemukan dirinya.
Ternyata ia
salah, ia salah besar. Semakin ia berupaya, sosok seorang Ananda semakin lekat
di hatinya.
Warna yang lain
juga menghampiri, dari sahabatnya yang sedang patah hati. Patah karena panah
cinta yang ia lemparkan ditolak hingga berbalik menyerang tuannya, dan lumpuh,
patah, dan rusak.
Ia menggelap.
Semakin gelap,dan akhirnya mati dalam kebinasaan.
Warna yang lain juga timbul dari orang yang
menyebabkan sahabatnya sakit. Jelas ia tidak tahu bagaimana akhir kisahnya. Ia
hanya bisa meraba tanpa tahu bagaimana hasil akhirnya.
Bagaimana kisah ini akan berakhir?
Nantikan segera